Motivate like CEO

MEMOTIVASI LAYAKNYA CEO

( MOTIVATE LIKE A CEO / SUZANNE BATES )

Perpustakaan Sismadi Parto Kode Buku : 610.73 BAT m Edisi Bahasa Inggris

 

 

Eksekutif Summary

Buku karangan Suzanne Bates ini lanjutan dari buku laris Bicara Layaknya CEO ( Speak Like A CEO ). Sebuah karya yang menurut saya sangat inspiratif bagi para pimpinan perusahaan untuk menggelorakan, membarakan, menggairahkan para karyawan dalam upaya menuju target yang di inginkan baik secara pribadi yang di selaraskan dengan target perusahaan. Terkadang sebagai CEO yang harus menyampaikan visi, strategi dan tujuan perusahaan membutuhkan kemampuan yang baik dalam membangun komunikasi dengan kolega dan karyawan yang ada di perusahaannya. Banyak kegagalan CEO membangun perusahaan di karenakan kelemahan membangun komunikasi yang inten dan selalu menjalankan komitmen secara solid serta sederhana.

Beberapa langkah yang menurut Suzanne Bates yang perlu dibangun oleh para CEO adalah bagaimanan mengkomunikasikan visi, strategi dan tujuan perusahaan dengan cara ;

  1. Cerita yang menggugah.
  2. Pertemuan yang sederhana dan bertujuan konkret.
  3. Hubungan yang hangat dan solid dengan tim melalui akselerasi komunikasi.

Dengan belajar membangun ketiga langkah tersebut maka seorang CEO akan mampu menjadi ;

  1. Katalisator bagi perusahaannya demi mencapai tujuan perusahaan.
  2. Menginspirasi para CEO baik yang baru maupun yang lama untuk melakukan ulang motivasi bagi organisasinya.
  3. Membangun kinerja unggul anggota timnya secara permanen.
  4. Membangun hubungan yang mampu menggerakan menuju tujuan perusahaan
  5. CEO akan menjadi Battery yang akan mengisi kekosongan stamina tim kinerjanya

Dengan membangun interaksi yang efektif melalui komunikasi yang inten untuk menggelorakan semangat timnya, karena sejatinya setiap personal menginginkan membuat sejarah yang berbeda dengan yang lainnya, maka bila seorang CEO mampu menggali potensi anggota timnya, bisa selaras dengan tujuan pribadinya maka ketika hal itu di percaya anggota timnya tersebut akan mampu menjadi daya ungkit kinerja diri yang luar biasa dahsyatnya. Tim akan mampu bekerja dengan semangat juang tinggi penuh kreatifitas dan berani menghadapi setiap tantangan yang ada.

Buku ini terdiri dari 16 bab pokok bahasan dari 278 halaman yang akan kami sarikan menjadi 10 pokok bahasan. Dengan paparan sebagai berikut ;

 

Pokok Bahasan 1 Motivasi

Motivasi adalah memberikan dorongan dan arah untuk menginspirasi dan menggerakan menncapai tujuan tertentu. Dalam memotivasi perlu dipahami bahwa didalamnya ada unsur kritis yang akan membuat pribadi menjadi sehat, bahagia dan sukses sepanjang hidupnya. Untuk mencapai tujuan motivasi itu sendiri harus di bangun sebuah komunikasi yang alami, bertumbuh sehingga menciptakan daya dorong bagi pertalian antar individu yang ada untuk berselaras mencapai tujuan bersama.

Disini fungsi CEO adalah membantu anggota timnya untuk mencapai tujuan bersama dengan membantu anggotanya mengeluarkan potensi terbaik yang dimilikinya, bahwa setiap anggota tim memiliki keunikan potensi masing masing yang disinergikan untuk mencapai tujuan bersama.

Banyak CEO / 85 % merasa dirinya telah menyajikan kinerja terbaik yang dimilikinya ( Gallup survey ) tetapi ternyata hasil yang di capai setiap perusahaan ternyata berbanding terbalik dengan survey pertama tersebut. Disini masalah komunikasi, menginspirasi dan membangun hubungan antar pribadi menjadi sesuatu yang penting dan utama bagi CEO untuk meningkatkan potensi dan kapasitasnya dalam hal tersebut.

Tantangan bagi CEO pada jaman sekarang adalah bagaimana menyampaikan misi dan tujuan perusahaan kepada anggota timnya sehingga mereka terinspirasi untuk bertindak dan bertekad mewujudkan dengan akselerasi tujuan pribadi tim itu sendiri. Karena bila CEO gagal membangun kondisi ini maka timnya merasa mereka buka bagian penting dari proyek besar perusahaan ini, mereka akan merasa tidak mampu berkontribusi sebagaimana mestinya. Inilah kegagalan seorang CEO.

 

Pokok Bahasan 2 Tentang 8 Prinsip dalam Memotivasi

Dalam memotivasi tim perlu tahapan pemahaman sebagai berikut ;

  1. Mulailah dari diri sendiri, pahami diri untuk mengetahui apa gagasan besar yang “mengerikan” tetapi mesti di kerjakan karena akan membuat dampak luar biasa dalam diri dan lingkungan secara luas. Bagaimana menyelaraskan tujuan diri dan perusahaan ? lakukan pemahaman diri apa yang saya sukai, sehingga saya menikmati setiap pekerjaan yang saya lakukan, sehingga setiap tindakan yang dilakukan sangat penting dan memberi dampak pada tim yang lain berupa kepuasan yang berakhir pada konsumen perusahaan.
  2.  Komunikasikan segala sesuatu dengan jelas dan penuh energy kepada anggota tim. Karena survey Gallup mendapati bahwa karyawan akan bekerja untuk jangka waktu yang lama pada perusahaan yang memiliki CEO yang bisa menginspirasi mereka. Sehingga anggota tim / karyawan tersebut merasa bekerja adalah sebuah aktualisasi diri yang membanggakan.
  3. Pahami sebagai CEO harus mengetahui bahwa anggota timnya memiliki cara yang berbeda untuk mencapai kinerja terbaiknya. Dengan katan lain CEO harus kreatif untuk membuat cara yang berbeda dalam memotivasi anggota timnya.
  4. Lakukan komunikasi intensif, kondisi ini akan membantu rasa percaya diri anggota tim.
  5. Berusahalah komunikasi pada anggota tim yang tidak benar benar serius mencapai target agar secepatnya mengetahui langkah konkret selanjutnya guna membantu anggota tersebut kembali ke kondisi semula.
  6. Selalu hargai, akui dan beri penghargaan ketiga hal tersebut adalah alat sekaligus obat mujarab sebagai seorang CEO.
  7. Selalu menjaga integritas diri. Sebagai CEO integritas adalah seperti deposito di bank. Ketika di butuhkan bisa di cairkan.
  8. Selalu berdayakan anggota tim dengan selalu membangun wawasan yang luas, nilai nilai dan berpikir diluar kotak.

Karena setiap individu membutuhkan cara penanganan yang berbed membutuhkan cara penanganan yang berbeda satu dengan yang lainnya satu dengan yang lainnya. Ketika tim ada yang tidak solid dengan kinerja yang di agendakan sebaiknya sebagai CEO tidak segera mengambil kesimpulan singkat terhadap personal tersebut tetapi coba pahami bahwa ada 3 ( tiga ) prinsip utama yang perlu segera diselaraskan Antara lain ; Mengapa anggota tim tidak berkinerja sesuai yang CEO harapkan :

  1. Bisa jadi anggota tim tersebut tidak tahu harus melakukan apa ?
  2. Atau anggota tim tersebut tidak tahu bagaimana melakukannya ?
  3. Dan yang terpenting adalah apakah anggota tim tersebut tahu untuk apa mereka harus melakukan ini semua ?

Dengan pemahaman ke-3 hal tersebut akan membuat CEO melakukan komunikasi terbaik kepada semua anggota timnya dengan tahapan ini ;

G.R.E.A.T yang terdiri dari :

  1. Grounded in fact ( dalam komunikasi seorang leader mesti berdasarkan data dan fakta )
  2. Relevant to Audience ( sesuaikan dengan kapasitas dan kapabilitas pendengarnya )
  3. Explanation to make sense ( penjelasan yang terang benderang dan masuk akal )
  4. Apparently, obviously, logical ( komunikasi secara nyata/sederhana, jelas dan logis bagi mereka )
  5. Truth about the situation ( komunikasi secara hati hati kebenaran pada situasi dan kondisi )

 

 

  1. Hasil kesimpulan…
  2. Berdaskan kinerja..
  3. Sesuatu yang berhasil
  4. Hasil yang positif..
  5. Menjadi perhatian….
  6. Membangun kekuatan…
  7. Sangat bermanfaat…
  8. Banyak yang suka…
  9. Akan membuat percaya diri
  10. Kami percaya…

Beberapa kata kata penting yang di bungkus komunikasinya bagi CEO perlu untuk di perhatikan dlam upaya membangun keyakinan pihak lain baik internal perusahaan maupun pihak eksternal yaitu ;

  1. Hasil riset….
  2. Dari investigasi…
  3. Dari survey…
  4. Ini telah terbukti..
  5. Sesuatu yang benar…
  6. Hal yang spesifik…
  7. Berdasarkan data…
  8. Ini konkret…
  9. Kondisinya telah terdeteksi….
  10.  Pasti objective..

 

Beberapa metode komunikasi bagi para CEO bisa dengan berbagai sarana, tetapi CEO harus memahami bahwa melalui komunikasi yng inten ;

  1. Membangun jejak yang berkelanjutan
  2. Mengukur kinerja perusahaan
  3. Tim sebenarnya membutuhkan CEO untuk share apa yang gagal dan apa yang berhasil
  4. CEO perlu memahami benar apa produk dan layanan yang di berikan ke konsumen
  5. Selalu info cepat terhadap keberhasilan tim berkinerja
  6. Tetapi juga berterimakasihlah pada berita buruk yang terjadi, berita buruk lebih baik daripada tidak ad infomasi samasekali. Berita buruk adalah sarana dan peluang belajar membuat peluang dan membangun budaya perusahaan. Berita buruk juga adalah panggilan pada pahlawan-pahlawan perusahaan untuk segera bertindak menyelematkan kapal. Ketika berita buruk bisa membentuk budaya baru maka tim akan memiliki moto baru “ saya berjanji tidak akan mengelola usaha yang merugi dan tidak berkembang ”

Untuk membangun kemampuan komunikasi CEO dalam buku juga menyarankan membuat kreatifitas program bagi CEO yaitu” tamasya mendengar “ dengan melakukan hal hal berikut :

  1. Dengarlah apa isu yang utama di tengah tengah anggota tim kita ?
  2. Bagaiamana pengaruh terhadap motivasi kinerja terhadap anggota tim ?
  3. Apa latar belakang ini terjadi ?
  4. Apa saja solusi yang sudah dilakukan ?
  5. Apakah masih ada kemungkinan solusi yang lebih baik ?
  6. Lakukan riset lanjutan keuntungan dan kerugiannya ?

Dalam komunikasi melalui rapat dan sejenisnya seorang CEO haruslah selalu menggariskan point penting tentang pertanggungjawaban, kapan waktu deadline, apa tindakan lanjutan…..

 

Untuk bisa membangun komunikasi yang inten dengan anggota tim CEO sebaiknya membangun kemampuan bercerita yang bermakna, untuk itu CEO bisa melakukan tahapan berikut ini ;

  1. Bersama anggota tim berkonsentrasi
  2. Dalam kondisi nyaman
  3. Tutup mata perlahan
  4. Dengarkan suara anggota tim yang sedang membaca
  5. Beri perhatian terhadap kalimat yang ada
  6. Buka mata dan tuliskan kembali kalimat per kalimat
  7. Maju ke depan dan mulailah bercerita yang bermakna.
  8. Ulangi proses latihan ini bila ada kesempatan.

Tema cerita bermakna misalnya tentang ;

  1. Pengambilan keputusan yang berat
  2. Masalah hidup yang rumit
  3. Tantangan yang sulit
  4. Inspirasi kehidupan
  5. Kekecewaan yang sangat
  6. Keluar dari masalah
  7. Kehilangan peluang
  8. Gagal mencapai target
  9. Pengalaman menangani proyek besar dsb

Disamping kemampuan melakukan cerita yang bermakna seorang CEO menurut buku ini juga di tuntut mampu melakukan komunikasi dengan penuh energy, bersemangat mampu mengalirkan 100 % pikiran, hati, jiwa dan phisiknya. Kemampuan komunikasi yang penuh energy ini akan mampu membangkitkan loyalitas, semangat, motivasi dan gairah bertindak bagi anggota tim untuk mecapai target yang di tetapkan. Untuk itu selayaknya CEO berlatih untuk sering bertemu dengan banyak orang berkomunikasi untuk menyampaikan semua ide dan gagasannya. Dengan kegiatan yang di ulang ulang ini akan menimbulkan rasa percaya diri dan kompetensi komunikasi yang terasah secara alami. Sehingga kemampuan komunikasi bagi CEO bukan hadiah dari Tuhan atau bakat tetapi adalah sesuatu yang bisa di bentuk dan dipelajari.

Dalam membangun komunikasi yang bermanfaat bagi perusahaan perlu di lakukan upaya secara bertahap dan sistematis dalam semua level sebagai bentuk tanggung jawab CEO melakukan empowering. Misalnya dengan mengagendakan program pelatihan komunikasi untuk semua level seperti;

  1. Level dasar untuk staf adalah pelatihan presentasi
  2. Level menengah adalah pelatihan mempengaruhi, negosiasi, mendengar, lobi dan taktik komunikasi langsung maupun melalui media
  3. Dan level lanjutan adalah pelatihan bagi para eksekutif tentang mengkomunikasikan visi, strategi, nilai nilai perusahaan serta bagaimana memotivasi dan menginspirasi.

Berbagai pelatihan tersebut di buat berjenjang dan berkelanjutan adalah untuk membangun anggota tim yang solid dan bertumbuh. Pelatihan ini awalnya di berikan kepada anggota tim yang memiliki ciri ;

  1. Anggota tim yang proaktif
  2. Kesempatan anggota tim untuk berkembang
  3. Selalu gunakan berbagai sarana media komunikasi
  4. CEO terlibat sepenuhnya dalam program ini
  5. Selalu melakukan evaluasi menyeluruh

Dengan melakukan program ini berkelanjutan bagi CEO juga akan semakin terlibat mendalam untuk memotivasi anggota tim dan akan mengasah kemampuan CEO dalam mengetahui waktu yang tepat, lokasi yang tepat dan cara yang tepat dalam berkomunikasi dengan anggota tim dalam upaya mencapai tujuan perusahaan secara efektif.

Dalam berkomunikasi seorang CEO juga mesti memiliki rencana komunikasi agar apa yang disampaikan efektif dan efisien bagi perusahaan. Dengan kemampuan komunikasi yang tepat maka sumber daya perusahaan akan mampu di hemat dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan membuat rencana komunikasi maka akan membiasakan CEO mengukur efektifitas komunikasi yang di lakukakan atau dicapai anggota tim. Bahkan rencana komunikasi CEO yang baik akan menghasilkan keberhasilan rencana bisnis yang di buat seorang CEO. Dengan kata lain sebuah rencana komunikasi yang baik akan mengarahkan rencana bisnis yang sederhana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*