Berpacu,..

Waktu bergulir seolah seperti roda yang bergerak pada as yang penuh dengan minyak pelumas sangat cepat dan akhirnya…kita hanya berkata-kata sendiri..lho kok udah berganti bulan, hari …lho kok sudah berubah….kita sendiri kadang kurang mampu mengimbangi bergulirnya waktu yang bersikap konsisten terus itu. Kita terlena karena terlalu asyik bermain atau bekerja, terkadang ritmenya perlu juga harus di atur, di sinergiskan dan yang penting ditetapkan, menjadi aturan main yang jelas. Tentunya dengan aturan main yang jelas maka pertandingan kalau kita ibaratkan akan bisa terjaga fairplay dan nyaman untuk dinikmati semua pihak/penonton. Sebaliknya bila the rule of the game tidak ada atau ada tapi hanya yang tahu sebagian pemain saja maka hasilnya akan sama saja.

Laksana kuda yang berlomba di acara pacuan kuda, semua kuda harus ada dilapangan ada line, masing masing kuda ada joki dan ada rentang jarak yang ditentukan, maka hasil lomba pacuan kuda akan menarik. Karena semua di beri kesempatan sama, tapi hasil akan berbeda tergantung dari kemampuan kuda dan sang joki yang mengendarainya. Tentunya apabila hal ini akan berbalik menjadi sesuatu yang tidak aktratif serta kurang mampu menghibur bila rule of the game dari lomba pacuan kuda itu tidak ada maka akan sulit mencari siapa sang juara,  siapa sang tercepat dan sebagainya.

Demikian pula dalam suatu perusahaan  ketika usaha baru dimulai biasanya dan pada umumnya  banyak aturan yang belum di buat untuk mengatur berbagai kegiatan yang ada. Karena masih sangat simple. Seiring perkembangan waktu dengan berkembangnya perusahaan dan tentunya perkembangan organisasi di dalamnya maka akan banyak hal baru yang ditemukan, dan ini tentunya harus di buat aturan dan standar yang jelas. Tindakan ini adalah upaya perbaikan terhadap kekurangan yang ada dalam interaksi dalam organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap variable-variable yang mengganggu baik kerjasama organisasi, kekurangan sumber daya atau hal lain yang menjadi penghambat bagi kemajuan perusahaan.

Khususnya dalam perubahan akan organisasi yang berkenaan dengan SDM maka dapat kita identifikasikan banyak hal baru yang harus berinteraksi, seperti misalnya perubahan dari bagian menjadi divisi terus menjadi unit mandiri atau perusahaan maka aturan baku akan menjadi sarana jembatan bagi masing-masing individu maupun kelompok memahami perubahan dan pola kerja yang berubah juga. Karena ini akan menjadi variable yang sulit dan bisa mengakibatkan sikap kompromistis yang mungkin mengurangi kadar profesionalitas. “Ah..nggak enak karena dia baik sama saya” ini adalah salah satu dampak negative dari rapport/kedekatan……………………………

Sekali lagi kita dalam hal ini tidak mencari sisi negative suatu sikap kompromistis akan tetapi sudah bisa pahami bersama bahwa aspek situasi/ kebijakan organisasi, kekuasaan, teknologi akan membuat batasan terhadap keleluasaan pimpinan dalam membuat perubahan atau memberikan reaksi atas suatu masalah. Dengan demikian maka sebuah perusahaan yang mampu menuliskan kebijakannya secara cepat sesuai dengan perkembangannya maka akan memperoleh hasil yang lebih awal dalam upaya mempertahankan perfoma/kinerjanyanya.Dengan mengatahui kekuranga kinerja suatu perusahaan dari rule of the gamu maka kita juga akan dengan mudah mengatasinya. Tetapi banyak juga salah memilih memprioritaskan mana masalah yang penting atau strategis dan mana yang kurang atau masalah teknis/operasional. Kesalahan memilih masalah ini akan mengakibatkan kegagalan pemimpin dalam meningkatkan kinerja unit usahanya.

Mengacu pada penelitian dan teori dari Hackman, Brousseau & Weiss, 1976, Likert, 1967 Mc Grath, 1984, Porter & Lawler, 1968 membatasi pada enam (6) komponen yaitu;

  1. Komitmen tugas, adalah sejauhmana para “pejuang” berkomitmen  mencapai prestasi tertinggi.
  2. Kemampuan dan kejelasan peran, adalah kemampuan untuk memahami tanggungjawab, apa yg harus dan akan dikerjakan serta ketrampilan untuk menyelesaikan tugas.
  3. Organisasi , dengan memilih dan memastikan strategi kinerja yang efektif.
  4. Timwork dan trust, berbagi informasi dan ide dengan saling mempercayai.
  5. Sumber daya dan dukungan, hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertinggi bisnis
  6. Koordinasi eksternal, sinkronisasi aktifitas internal dan eksternal baik dengan klien, maupun joinventure.

Dengan komponen maping diatas yang di implementasikan menjadi rule of the game akan menjadi daya dorong dan daya pacu masing-masing

Kembali pada judul diatas……’ berpacu’ adalah ide yang terjadi dari perubahan yang ada pada perkembangan bisnis saat ini, bahwa masalah semakin hari akan semakin berat dan berbeda. Untuk mengatasinya adalah perlunya peta yang jelas sebuah rule of the game yang di sepakati, tapi pasti dalam implementasi ada negosiasi………juga pada ujungnya. Tapi saya melihat akan lebih mudah bila rumusan rule of the game ada sehingga  persepsi kita pada ukuran akan masalah yang kita hendak perjuangkan menjadi semakin jelas tersolusikan.Kesimpulan saya bahwa dengan adanya rule of the game bukan berarti tidak ada masalah, saya yakin walaupun ada rule of the game masalah tetap ada, tetapi masalah telah bergeser lebih maju. Dan masalahnya tidak hanya itu-itu saja dari dulu kala. wassalam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*