Under Management By…

Bahasa ini sangat biasa kita baca di decade saat ini, saya mengenal bahasa ini dalam aplikasi bekerja sewaktu di  PT Sari Perdana sebuah PT  yang mengelola usaha restaurant  dari seorang pemilik  yaitu Bu Wiryono, orang jawa yang mendidik putri-putrinya dengan pendidikan barat, Amerika dan Australia. Ada restaurant phinisi yang memiliki 2 cabang, Koi restauran galleri memiliki 3 cabang dan restaurant Sichuan street. Sebagai owner menyerahkan pengelolaan kepada PT Sari Perdana yang di manage putrinya sendiri, saya biasa panggil mbak amel, karena masih single dan nggak mau dipanggil ibu. Saya melihat sebagai pengelola mbak amel cukup professional walaupun terhadap ibu atau keluarga yang makan di restaurant di bawah pengelolaannya tetap disuruh bayar, walaupun dengan bill / bon yang berbeda dengan konsumen pada umumnya. Semua bon/bill of payment itu di Acc oleh mbak Amel baru di serahkan ke akuntansi. Hal ini adalah untuk mencatat seberapa besar pemakaian house use bill oleh pemilik. Seperti di ketahui bahwa bill of payment di restaurant itu ada 3 model yaitu ; bon/bill tamu/konsumen umum,  bon/bill entertainment untuk marketing department dan pimpinan, serta house use bill/bon untuk pemilik atau orang yang di sign oleh pemilik. Saya gabung tahun 1991 dan kemaren ketika saya main di salah satu restaurantnya koi galleri di jalan Mahakam blok M …wow….sangat berbeda dengan restaurant lain karena punya konsep menggabung art and food, …….banyak lukisan, patung, batik dan sebagainya di pajang berganti dan dari mitra yang telah diseleksi…..

Ketika  saya gabung dengan Group yang masih di miliki keluarga Sultan Bolkiah Brunei yaitu di Brunei Airlines di kawasan Jurong Park yang memiliki juga Devisi Food and Beverage, Laudry, House Keeping dan juga Building maintenance, dulunya hanya melayani keluarga kerajaan tapi kemudian juga melayani eksternal dan membentuk PT pengelola usaha yang masing masing merupakan anak usaha dari Brunie Airlines.

Begitu pula ketika saya gabung dengan PT Hotel Prapatan yang memiliki hotel dan restaurant dimana hotelnya di kelolakan ke Hyatt Internasional sedang restaurantnya dikelolakan ke PT Shima Restaurant. Sebagai pemilik pak Nurman Diah putra pak BM Diah (tokoh revolusi 45 ) juga menyewakan kepada pihak lain PT lain yang sejenis untuk mengetahui sejauh mana kemampuan internal PT dan eksternal PT dalam mengelola usaha/bisnis yang sama.

Pada saat di Hilton Internasional Jakarta, saya masih sempat kebagian ilmu di kelola orang asing antara lain Mr Klaussach, Mr Jhon pelling, Mr Klink Hammer, dan Mr Prahasto orang solo/ pribumi pertama di Asia yang mampu menjadi salah satu pimpinan Hilton internasional yang di tempatkan di Indonesia. Ibnu Sutowo, putra pak Ponco Sutowo juga memiliki PT Indo buildco yang merupakan PT yang diserahi pemilik keluarga Sutowo, PT Indobuildco kemudian mempercayakan kepada Hilton Internasional untuk mengelola hotel milik keluarga Sutowo baik yang di Jakarta maupun di Bali.

Setelah gabung dengan Sismadi Group dan menjadi bagian dari PT Edcorpindo, saya banyak bertemu dengan orang yang memiliki usaha yang belum di kelola secara baik ternyata kebanyakan dari mereka bukan minta di kelola oleh PT Edcorpindo tapi mereka malah menginginkan memiliki PT pengelola sendiri seperti PT Edcorpindo. Seperti di yang terjadi dengan Dr H salah satu pemegang saham RS yang ingin memiliki lembaga pendidikan ketika presentasi ybs menginginkan bukan hanya dibuatkan sekolah tinggi kesehatan tapi juga mengharapkan agar ada / memiliki PT pengelola pendidikan sendiri. Pak H D pemilik yayasan di Jakarta timur, pak H I pengembang di Depok. Ternyata semua maunya memiliki PT sendiri.

Ternyata tren saat ini berubah, bahwa sekarang pemilik usaha menginginkan memiliki PT yang mampu mengelola usaha miliknya bukan dikelolakan kepada orang lain. Tren ini tentunya menjadi PR bagi para konsultan yang ada saat ini. Image yang mereka dapat bahwa kalau di konsultankan maka dia hanya dapat uangnya, ilmunya dia tidak kuasainya atau miliki, tapi dengan membuat PT atau memiliki sendiri maka ilmunya dan uangnya bisa dimiliki dan membuat mesin uang sendiri dari PT baru itu……perkembangan yang sangat cepat membuat banyak perubahan yang cepat pula dalam segala bidang. Circle ini akan sangat menguntungkan bagi yang mampu dengan cepat menangkap dan menjadikan sebagai lahan bisnis baru. Memang benar jaman sekarang adalah jaman dimana pemenang nya adalah mereka yang mampu memperoleh informasi pertama mengolah dan menyajikan dengan racikan yang sempurna. Tapi juga tidak sedikit yang gagal karena kembali lagi dalam usaha ada bahasa prof Johanes Semestakung, apakah kita mampu bersinergi dengan alam semesta ? maka kalau kita mampu maka sukses akan kita jemput…………laksana pangeran menjemput sang putri yang selalu dan pasti di-iringi dengan kebesaran dan gemerlap cahaya kerajaan.

 

Wassalam,

Wahyu Wismanto Hadi, SE. MM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*