Archive for Buletin Edcorpindo

Motivate like CEO

MEMOTIVASI LAYAKNYA CEO

( MOTIVATE LIKE A CEO / SUZANNE BATES )

Perpustakaan Sismadi Parto Kode Buku : 610.73 BAT m Edisi Bahasa Inggris

 

 

Eksekutif Summary

Buku karangan Suzanne Bates ini lanjutan dari buku laris Bicara Layaknya CEO ( Speak Like A CEO ). Sebuah karya yang menurut saya sangat inspiratif bagi para pimpinan perusahaan untuk menggelorakan, membarakan, menggairahkan para karyawan dalam upaya menuju target yang di inginkan baik secara pribadi yang di selaraskan dengan target perusahaan. Terkadang sebagai CEO yang harus menyampaikan visi, strategi dan tujuan perusahaan membutuhkan kemampuan yang baik dalam membangun komunikasi dengan kolega dan karyawan yang ada di perusahaannya. Banyak kegagalan CEO membangun perusahaan di karenakan kelemahan membangun komunikasi yang inten dan selalu menjalankan komitmen secara solid serta sederhana.

Beberapa langkah yang menurut Suzanne Bates yang perlu dibangun oleh para CEO adalah bagaimanan mengkomunikasikan visi, strategi dan tujuan perusahaan dengan cara ;

  1. Cerita yang menggugah.
  2. Pertemuan yang sederhana dan bertujuan konkret.
  3. Hubungan yang hangat dan solid dengan tim melalui akselerasi komunikasi.

Dengan belajar membangun ketiga langkah tersebut maka seorang CEO akan mampu menjadi ;

  1. Katalisator bagi perusahaannya demi mencapai tujuan perusahaan.
  2. Menginspirasi para CEO baik yang baru maupun yang lama untuk melakukan ulang motivasi bagi organisasinya.
  3. Membangun kinerja unggul anggota timnya secara permanen.
  4. Membangun hubungan yang mampu menggerakan menuju tujuan perusahaan
  5. CEO akan menjadi Battery yang akan mengisi kekosongan stamina tim kinerjanya

Dengan membangun interaksi yang efektif melalui komunikasi yang inten untuk menggelorakan semangat timnya, karena sejatinya setiap personal menginginkan membuat sejarah yang berbeda dengan yang lainnya, maka bila seorang CEO mampu menggali potensi anggota timnya, bisa selaras dengan tujuan pribadinya maka ketika hal itu di percaya anggota timnya tersebut akan mampu menjadi daya ungkit kinerja diri yang luar biasa dahsyatnya. Tim akan mampu bekerja dengan semangat juang tinggi penuh kreatifitas dan berani menghadapi setiap tantangan yang ada.

Buku ini terdiri dari 16 bab pokok bahasan dari 278 halaman yang akan kami sarikan menjadi 10 pokok bahasan. Dengan paparan sebagai berikut ;

 

Pokok Bahasan 1 Motivasi

Motivasi adalah memberikan dorongan dan arah untuk menginspirasi dan menggerakan menncapai tujuan tertentu. Dalam memotivasi perlu dipahami bahwa didalamnya ada unsur kritis yang akan membuat pribadi menjadi sehat, bahagia dan sukses sepanjang hidupnya. Untuk mencapai tujuan motivasi itu sendiri harus di bangun sebuah komunikasi yang alami, bertumbuh sehingga menciptakan daya dorong bagi pertalian antar individu yang ada untuk berselaras mencapai tujuan bersama.

Disini fungsi CEO adalah membantu anggota timnya untuk mencapai tujuan bersama dengan membantu anggotanya mengeluarkan potensi terbaik yang dimilikinya, bahwa setiap anggota tim memiliki keunikan potensi masing masing yang disinergikan untuk mencapai tujuan bersama.

Banyak CEO / 85 % merasa dirinya telah menyajikan kinerja terbaik yang dimilikinya ( Gallup survey ) tetapi ternyata hasil yang di capai setiap perusahaan ternyata berbanding terbalik dengan survey pertama tersebut. Disini masalah komunikasi, menginspirasi dan membangun hubungan antar pribadi menjadi sesuatu yang penting dan utama bagi CEO untuk meningkatkan potensi dan kapasitasnya dalam hal tersebut.

Tantangan bagi CEO pada jaman sekarang adalah bagaimana menyampaikan misi dan tujuan perusahaan kepada anggota timnya sehingga mereka terinspirasi untuk bertindak dan bertekad mewujudkan dengan akselerasi tujuan pribadi tim itu sendiri. Karena bila CEO gagal membangun kondisi ini maka timnya merasa mereka buka bagian penting dari proyek besar perusahaan ini, mereka akan merasa tidak mampu berkontribusi sebagaimana mestinya. Inilah kegagalan seorang CEO.

 

Pokok Bahasan 2 Tentang 8 Prinsip dalam Memotivasi

Dalam memotivasi tim perlu tahapan pemahaman sebagai berikut ;

  1. Mulailah dari diri sendiri, pahami diri untuk mengetahui apa gagasan besar yang “mengerikan” tetapi mesti di kerjakan karena akan membuat dampak luar biasa dalam diri dan lingkungan secara luas. Bagaimana menyelaraskan tujuan diri dan perusahaan ? lakukan pemahaman diri apa yang saya sukai, sehingga saya menikmati setiap pekerjaan yang saya lakukan, sehingga setiap tindakan yang dilakukan sangat penting dan memberi dampak pada tim yang lain berupa kepuasan yang berakhir pada konsumen perusahaan.
  2.  Komunikasikan segala sesuatu dengan jelas dan penuh energy kepada anggota tim. Karena survey Gallup mendapati bahwa karyawan akan bekerja untuk jangka waktu yang lama pada perusahaan yang memiliki CEO yang bisa menginspirasi mereka. Sehingga anggota tim / karyawan tersebut merasa bekerja adalah sebuah aktualisasi diri yang membanggakan.
  3. Pahami sebagai CEO harus mengetahui bahwa anggota timnya memiliki cara yang berbeda untuk mencapai kinerja terbaiknya. Dengan katan lain CEO harus kreatif untuk membuat cara yang berbeda dalam memotivasi anggota timnya.
  4. Lakukan komunikasi intensif, kondisi ini akan membantu rasa percaya diri anggota tim.
  5. Berusahalah komunikasi pada anggota tim yang tidak benar benar serius mencapai target agar secepatnya mengetahui langkah konkret selanjutnya guna membantu anggota tersebut kembali ke kondisi semula.
  6. Selalu hargai, akui dan beri penghargaan ketiga hal tersebut adalah alat sekaligus obat mujarab sebagai seorang CEO.
  7. Selalu menjaga integritas diri. Sebagai CEO integritas adalah seperti deposito di bank. Ketika di butuhkan bisa di cairkan.
  8. Selalu berdayakan anggota tim dengan selalu membangun wawasan yang luas, nilai nilai dan berpikir diluar kotak.

Karena setiap individu membutuhkan cara penanganan yang berbed membutuhkan cara penanganan yang berbeda satu dengan yang lainnya satu dengan yang lainnya. Ketika tim ada yang tidak solid dengan kinerja yang di agendakan sebaiknya sebagai CEO tidak segera mengambil kesimpulan singkat terhadap personal tersebut tetapi coba pahami bahwa ada 3 ( tiga ) prinsip utama yang perlu segera diselaraskan Antara lain ; Mengapa anggota tim tidak berkinerja sesuai yang CEO harapkan :

  1. Bisa jadi anggota tim tersebut tidak tahu harus melakukan apa ?
  2. Atau anggota tim tersebut tidak tahu bagaimana melakukannya ?
  3. Dan yang terpenting adalah apakah anggota tim tersebut tahu untuk apa mereka harus melakukan ini semua ?

Dengan pemahaman ke-3 hal tersebut akan membuat CEO melakukan komunikasi terbaik kepada semua anggota timnya dengan tahapan ini ;

G.R.E.A.T yang terdiri dari :

  1. Grounded in fact ( dalam komunikasi seorang leader mesti berdasarkan data dan fakta )
  2. Relevant to Audience ( sesuaikan dengan kapasitas dan kapabilitas pendengarnya )
  3. Explanation to make sense ( penjelasan yang terang benderang dan masuk akal )
  4. Apparently, obviously, logical ( komunikasi secara nyata/sederhana, jelas dan logis bagi mereka )
  5. Truth about the situation ( komunikasi secara hati hati kebenaran pada situasi dan kondisi )

 

 

  1. Hasil kesimpulan…
  2. Berdaskan kinerja..
  3. Sesuatu yang berhasil
  4. Hasil yang positif..
  5. Menjadi perhatian….
  6. Membangun kekuatan…
  7. Sangat bermanfaat…
  8. Banyak yang suka…
  9. Akan membuat percaya diri
  10. Kami percaya…

Beberapa kata kata penting yang di bungkus komunikasinya bagi CEO perlu untuk di perhatikan dlam upaya membangun keyakinan pihak lain baik internal perusahaan maupun pihak eksternal yaitu ;

  1. Hasil riset….
  2. Dari investigasi…
  3. Dari survey…
  4. Ini telah terbukti..
  5. Sesuatu yang benar…
  6. Hal yang spesifik…
  7. Berdasarkan data…
  8. Ini konkret…
  9. Kondisinya telah terdeteksi….
  10.  Pasti objective..

 

Beberapa metode komunikasi bagi para CEO bisa dengan berbagai sarana, tetapi CEO harus memahami bahwa melalui komunikasi yng inten ;

  1. Membangun jejak yang berkelanjutan
  2. Mengukur kinerja perusahaan
  3. Tim sebenarnya membutuhkan CEO untuk share apa yang gagal dan apa yang berhasil
  4. CEO perlu memahami benar apa produk dan layanan yang di berikan ke konsumen
  5. Selalu info cepat terhadap keberhasilan tim berkinerja
  6. Tetapi juga berterimakasihlah pada berita buruk yang terjadi, berita buruk lebih baik daripada tidak ad infomasi samasekali. Berita buruk adalah sarana dan peluang belajar membuat peluang dan membangun budaya perusahaan. Berita buruk juga adalah panggilan pada pahlawan-pahlawan perusahaan untuk segera bertindak menyelematkan kapal. Ketika berita buruk bisa membentuk budaya baru maka tim akan memiliki moto baru “ saya berjanji tidak akan mengelola usaha yang merugi dan tidak berkembang ”

Untuk membangun kemampuan komunikasi CEO dalam buku juga menyarankan membuat kreatifitas program bagi CEO yaitu” tamasya mendengar “ dengan melakukan hal hal berikut :

  1. Dengarlah apa isu yang utama di tengah tengah anggota tim kita ?
  2. Bagaiamana pengaruh terhadap motivasi kinerja terhadap anggota tim ?
  3. Apa latar belakang ini terjadi ?
  4. Apa saja solusi yang sudah dilakukan ?
  5. Apakah masih ada kemungkinan solusi yang lebih baik ?
  6. Lakukan riset lanjutan keuntungan dan kerugiannya ?

Dalam komunikasi melalui rapat dan sejenisnya seorang CEO haruslah selalu menggariskan point penting tentang pertanggungjawaban, kapan waktu deadline, apa tindakan lanjutan…..

 

Untuk bisa membangun komunikasi yang inten dengan anggota tim CEO sebaiknya membangun kemampuan bercerita yang bermakna, untuk itu CEO bisa melakukan tahapan berikut ini ;

  1. Bersama anggota tim berkonsentrasi
  2. Dalam kondisi nyaman
  3. Tutup mata perlahan
  4. Dengarkan suara anggota tim yang sedang membaca
  5. Beri perhatian terhadap kalimat yang ada
  6. Buka mata dan tuliskan kembali kalimat per kalimat
  7. Maju ke depan dan mulailah bercerita yang bermakna.
  8. Ulangi proses latihan ini bila ada kesempatan.

Tema cerita bermakna misalnya tentang ;

  1. Pengambilan keputusan yang berat
  2. Masalah hidup yang rumit
  3. Tantangan yang sulit
  4. Inspirasi kehidupan
  5. Kekecewaan yang sangat
  6. Keluar dari masalah
  7. Kehilangan peluang
  8. Gagal mencapai target
  9. Pengalaman menangani proyek besar dsb

Disamping kemampuan melakukan cerita yang bermakna seorang CEO menurut buku ini juga di tuntut mampu melakukan komunikasi dengan penuh energy, bersemangat mampu mengalirkan 100 % pikiran, hati, jiwa dan phisiknya. Kemampuan komunikasi yang penuh energy ini akan mampu membangkitkan loyalitas, semangat, motivasi dan gairah bertindak bagi anggota tim untuk mecapai target yang di tetapkan. Untuk itu selayaknya CEO berlatih untuk sering bertemu dengan banyak orang berkomunikasi untuk menyampaikan semua ide dan gagasannya. Dengan kegiatan yang di ulang ulang ini akan menimbulkan rasa percaya diri dan kompetensi komunikasi yang terasah secara alami. Sehingga kemampuan komunikasi bagi CEO bukan hadiah dari Tuhan atau bakat tetapi adalah sesuatu yang bisa di bentuk dan dipelajari.

Dalam membangun komunikasi yang bermanfaat bagi perusahaan perlu di lakukan upaya secara bertahap dan sistematis dalam semua level sebagai bentuk tanggung jawab CEO melakukan empowering. Misalnya dengan mengagendakan program pelatihan komunikasi untuk semua level seperti;

  1. Level dasar untuk staf adalah pelatihan presentasi
  2. Level menengah adalah pelatihan mempengaruhi, negosiasi, mendengar, lobi dan taktik komunikasi langsung maupun melalui media
  3. Dan level lanjutan adalah pelatihan bagi para eksekutif tentang mengkomunikasikan visi, strategi, nilai nilai perusahaan serta bagaimana memotivasi dan menginspirasi.

Berbagai pelatihan tersebut di buat berjenjang dan berkelanjutan adalah untuk membangun anggota tim yang solid dan bertumbuh. Pelatihan ini awalnya di berikan kepada anggota tim yang memiliki ciri ;

  1. Anggota tim yang proaktif
  2. Kesempatan anggota tim untuk berkembang
  3. Selalu gunakan berbagai sarana media komunikasi
  4. CEO terlibat sepenuhnya dalam program ini
  5. Selalu melakukan evaluasi menyeluruh

Dengan melakukan program ini berkelanjutan bagi CEO juga akan semakin terlibat mendalam untuk memotivasi anggota tim dan akan mengasah kemampuan CEO dalam mengetahui waktu yang tepat, lokasi yang tepat dan cara yang tepat dalam berkomunikasi dengan anggota tim dalam upaya mencapai tujuan perusahaan secara efektif.

Dalam berkomunikasi seorang CEO juga mesti memiliki rencana komunikasi agar apa yang disampaikan efektif dan efisien bagi perusahaan. Dengan kemampuan komunikasi yang tepat maka sumber daya perusahaan akan mampu di hemat dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan membuat rencana komunikasi maka akan membiasakan CEO mengukur efektifitas komunikasi yang di lakukakan atau dicapai anggota tim. Bahkan rencana komunikasi CEO yang baik akan menghasilkan keberhasilan rencana bisnis yang di buat seorang CEO. Dengan kata lain sebuah rencana komunikasi yang baik akan mengarahkan rencana bisnis yang sederhana.

He’s Gone,..

Sering manusia lupa karena tipu daya dunia bahwa suatu saat setiap yang berjiwa pasti akan kembali kepangkuan illahi, sudah menjadi hukum yang tidak bisa dipanjang dan pendekkan. Itu semua hanya rahasia-NYA. Sepertinya baru kemaren kok tahu-tahun sudah menghadap. Tadi masih ketemu kok ada kabar sudah di panggil menghadap-NYA. Semua itu memang hanya DIA Yang Maha Kuasa yang tahu dan mengerti kapan jiwa-jiwa itu di perlukan untuk menghadap, tanpa bisa dikompromikan, diundur baik tahun, bulan, hari, jam bahkan menit pun tidak bisa ditoleransi. Tidak peduli berapa banyak bekal yang dimiliki seseorang itu, atau bahkan dia lupa mempersiapkan bekalnya…ketika waktu tiba…maka harus menghadap tanpa bisa semoyo(menundanya). Walaupun dia masih begitu di butuhkan di dunia dari versi manusia, tapi versi Tuhan dia lebih dibutuhkan segera. Makanya dalam syariat agama kita di minta mempercepat prosesnya.

Hari ini kita juga mendengar ada manusia yang mungkin sebenarnya masih di butuhkan di muka bumi ini (versi manusia) untuk membuat, berkreasi demi  kemaslahatan umat melalui system informasi, melalui penemuan dan ide-idenya…ya Steve Jobs yang dalam bulletin sebelumnya saya kategorikan sebagai manusia-manusia dalam kelompok “The Cracker” yaitu manusia yang mampu mengubah paradigma pasar, paradigma konsumen, paradigma bisnis, melalui produk-produk yang inovatif yang memacu andrenalin pesaing dan banyak manusia untuk selalu berkompetisi dan terus berkompetisi menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang membuat banyak orang merasa lebih di mudahkan dalam berkomunikasi, bersilahturahmi . sesuatu yang selalu di tuntut dalam agama untuk selalu menjadi dan menjadi manusia yang paling berguna, paling bermanfaat bagi  alam semesta, manusia yang diajarkan nabi untuk selalu menjadi rahmat di dunia ini. Karena inilah seutamanya bekal untuk menghadap-NYA.

 He’s  gone out of our life, but actually he’s still live…..The Cracker adalah role model bagi kita sebenarnya, ini seperti yang disampaikan prof Anis Baswedan ketika presentasi pembentukan pendidikan karakter, bahwa implementasi pendidikan karakter membutuhkan role model, membutuhkan tauladan bagi mahasiswa/siswa yang diajar, maka di perlukan adalah sikap guru dan dosen yang dituntut harus siap untuk menjadi tauladan dalam bersikap dan bertindak sehari-harinya dikampus. Karena kembali ke tema diatas bahwa bila role model atau keteladanan ini ada maka pesaing kita pun akan respek seperti yang disampaikan oleh Bill Gates pendiri Microsoft yang merupakan pesaing Apple pun merasakan duka yang mendalam lantaran kepergian teman sekaligus kompetitornya tersebut. “Bagi mereka beruntung dapat bekerja sama dengannya (Steve Jobs ), itu merupakan kebanggaan yang luar biasa,” tukas Bill Gates

Kembali ke tema diatas…ketika ada yang telah menancapkan tonggak kokoh sebuah produk atau jasa apapun sering kali akan menjadi pertanyaan besar….bagi khalayak ramai atau minimal orang yang ada di sekitar, adakah orang yang mampu menyamainya….? Apakah masih bisa menjadi lebih baik lagi…..?  bagaimana kita bisa terus bertahan…? Dan pertanyaan-pertanyaan tentang keraguan yang lain. Ini normal karena memang kita semua lebih sering terlena, lebih sering senang hidup dalam “confort zone” ketika ada perubahan radikal atau pelan pun sering menjadi pertanyaan-pertanyaan yang aneh dan lucu….

Dan ketika waktu berjalan…business run as usual….maka akan banyak lagi pertanyaan…, bisa jadi di Apple pun ada yang akan bertanya…kok sekarang begini…, dulu waktu Steve Jobs ada nggak begini lho…..pasti selalu ada pertanyaan yang lucu yang menggoda…. Tapi terkadang terkesan juga bahwa dia ingin nyaman, dia tidak mau atau malas mengubah gaya hidup yang telah terbiasa nyaman, damai-damai saja….Ini akan menjadi tantangan  bagi penerus Apple…karena dunia akan menunggu dan melihat apakah jiwa Steve Jobs telah mengalir di seluruh nadi Timnya dulu. Sehingga ketika ada cotegency plan seperti sekarang semua tetap baik-baik saja.

Wahyu Wismanto Hadi, SE. MM

Direktur

Silaturahim,.. Pertemanan,..

Dalam bulan suci ramadhan ini banyak hal yang harus kita bisa memenuhi kreteria tentang makna dan arti serta implementasi berpuasa bagi umat khususnya masyarakat muslim. Banyak melakukan kegiatan yang bersifat amaliah dan bahkan memperbanyaknya karena pada bulan ini setiap amal kebajikan akan di lipat gandakan. Dan Allah SWT telah menjanjikan bahwa puasa seorang muslim Allah aza wajalla sendiri yang menerimanya. Dalam beberapa tindakan dan amal yang sering menjadi bahan dan materi sebelum dan sesudah puasa adalah silahturahmi, banyak dari kita sebelum puasa berkunjung ke rumah saudara kerabat dan handai taulan untuk beranjang sana bermaaf-maaf-an agar puasa menjadi lebih khusuk dan nikmat. Demikian pual setelah selesai puasa tali silahturahmi itu juga terjalin kembali, masyarakat kita sibuk untuk mudik bertemu dan beranjang sana kesanak family dan handaitaulan.

Silahturahmi atau pertemanan adalah sikap yang sangat disukai oleh sang pencipta. Dalam salah satu firman-Nya Allah aza wajalla mengatakan bahwa manusia dicptakan berbangsa, bersuku untuk saling mengenal dan saling menghormati. Di kisah lain juga Allah menghendaki agar seluruh manusia untuk selalu berbuat baik kepada alam sekitar, dengan menjadi rahmatan lil alamin. Sekali lagi sangat mulia dan pentingnya kita semua untuk selalu menjaga pertemanan atau tali silahturahmi ini. Karena apabila kita tidak mampu menjaganya maka kita diancam Allah SWT bukan termasuk golongan kanan yaitu golongan yang beruntung di dunia dan di akherat. Bahkan Allah aza wajalla pun tidak akan melirik apalagi melihat umat manusia di yaumil akhir yang menyepelekan pertemanan atau silahturahmi ini.

                Dalam suatu kesempatan kami pernah membaca sebuah ungkapan di salah makam wali songo yang sangat menyejukan akan arti dan implementasi pertemanan atau silahturahmi bagi kita sebagai umat yang ingin dan menghendaki ampunan di bulan suci ini. Adapun kata tersebut adalah kurang lebih sebagai berikut;

  1. Berikan tongkat pada mereka yang tidak bisa melihat
  2. Berikan baju pada mereka yang sedang kedinginan
  3. Berikan makan pada mereka yang kelaparan
  4. Berikan tempat berteduh bagi yang mereka yang kehujanan/kepanasan

Kalau kita hubungkan ungkapan sang wali dengan judul diatas tentang pertemanan dan silahturahmi empat (4) indikator tulisan dari salah satu makam walisongo ini bisa menjadi petunjuk teknis bagi kita semua untuk menerapkan pola pertemanan dan silahturahmi secara benar, baik dan pantas sesuai petunjuk dari sang khalik yang maha suci lagi abadi.

                Mari bersama bulan nansuci ini kita semua masyarakat Indonesia untuk mencoba mengimplementasikan dan menjalin ulang kembali serta mengokohkan kembali pertemanan …..seperti layaknya dulu pertemanan para pahlawanan dalam mengusir penjajah. Pertemanan yang begitu syahdu karena tidak ada yang memonopoli, tidak dalam kepentingan tertentu, tidak mendominasi dan tidak saling bargaining…………….

Pertemanan itu laksana

………….Kita memberikan tongkat(bantuan) kepada siapapun yang membutuhkan kita. Bukan di balik karena kamu yang butuh kamu harus mendekat ke saya. Karena tongkat inilah yang sebenarnya akan menjadi penyambung kita dengan mereka. Kalau kita punya tongkat tidak pernah diulurkan atau ditawarkan bagaimana mungkin kita mampu menggapai saudara kita yang membutuhkan…………….bagaimana pertemanan itu bisa terwujud..?

Karena pertemanan adalah

…………serasa kita memberikan baju hangat atau selimut yang tebal. Terbayangkan seperti kita yang terbagun ditengah malam melihat kekamar anak kita yang tidur pulas kedinginan dan kita menyelimutinya dengan hati tentram, hati yang bahagia dan sejahtera sambil berdo’a untuk kebaikan anak tersebut. Kita memberikannya tanpa pamrih apapun…..

Karena pertemanan sebagaimana kita

…………dengan senyum tulus memberikan gaji kita dan sebaliknyanya istri kitapun puas dan mensyukuri keringat kita, kerja kita selama sebulan. Serasa pula seperti kita memberi makan hewan peliharaan kita semua diberikan dengan tulus karena memang tidak membebani ………………..

Pertemanan itu laksana

………..Kita memberikan payung kita diwaktu hujan deras kepada orang tua kita atau kekasih kita meskipun kita sendiri tahu akan kehujanan ….tapi kita tidak merasa berkurang atau bersedih atas tindakan kita…………

Makna pertemanan sangat dalam, karena makna ini adalah inti dari silahturahmi, inti dari kehidupan kita sebagai muslim yang mana tetangga paling dekatpun apabila mencium wangi masakan di dapur kita kita wajib memberikan semangkok untuk bisa dicicipi………………..pertemanan adalah perbuatan aktif, muslim adalah aktif. Dan surga pun tidak bisa diraih apabila kita menjadi umat yang pasif/ hanya mengharapkan saja tanpa mau berbuat, bertindak, mau aktif………………

Makna pertemanan adalah makna dimana kita sebagai muslim akan selalu bersama di dunia dan akherat bukan bersama di neraka akan tetapi bersama-sama di surge. Karena kita di dunia berteman dan kita tidak pernah untuk menyakiti tetangga atau teman………karena kita tahu barang siapa yang tidak mampu mengembirakan tetangga terdekat kita,  maka Allah aza wajalla akan membalas dengan balasan yang setimpal………

Semoga kita semua mampu dan mau berteman di dunia dan akherat. Amin

wassalam

Wahyu Wismanto Hadi, SE. MM

Berpacu,..

Waktu bergulir seolah seperti roda yang bergerak pada as yang penuh dengan minyak pelumas sangat cepat dan akhirnya…kita hanya berkata-kata sendiri..lho kok udah berganti bulan, hari …lho kok sudah berubah….kita sendiri kadang kurang mampu mengimbangi bergulirnya waktu yang bersikap konsisten terus itu. Kita terlena karena terlalu asyik bermain atau bekerja, terkadang ritmenya perlu juga harus di atur, di sinergiskan dan yang penting ditetapkan, menjadi aturan main yang jelas. Tentunya dengan aturan main yang jelas maka pertandingan kalau kita ibaratkan akan bisa terjaga fairplay dan nyaman untuk dinikmati semua pihak/penonton. Sebaliknya bila the rule of the game tidak ada atau ada tapi hanya yang tahu sebagian pemain saja maka hasilnya akan sama saja.

Laksana kuda yang berlomba di acara pacuan kuda, semua kuda harus ada dilapangan ada line, masing masing kuda ada joki dan ada rentang jarak yang ditentukan, maka hasil lomba pacuan kuda akan menarik. Karena semua di beri kesempatan sama, tapi hasil akan berbeda tergantung dari kemampuan kuda dan sang joki yang mengendarainya. Tentunya apabila hal ini akan berbalik menjadi sesuatu yang tidak aktratif serta kurang mampu menghibur bila rule of the game dari lomba pacuan kuda itu tidak ada maka akan sulit mencari siapa sang juara,  siapa sang tercepat dan sebagainya.

Demikian pula dalam suatu perusahaan  ketika usaha baru dimulai biasanya dan pada umumnya  banyak aturan yang belum di buat untuk mengatur berbagai kegiatan yang ada. Karena masih sangat simple. Seiring perkembangan waktu dengan berkembangnya perusahaan dan tentunya perkembangan organisasi di dalamnya maka akan banyak hal baru yang ditemukan, dan ini tentunya harus di buat aturan dan standar yang jelas. Tindakan ini adalah upaya perbaikan terhadap kekurangan yang ada dalam interaksi dalam organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap variable-variable yang mengganggu baik kerjasama organisasi, kekurangan sumber daya atau hal lain yang menjadi penghambat bagi kemajuan perusahaan.

Khususnya dalam perubahan akan organisasi yang berkenaan dengan SDM maka dapat kita identifikasikan banyak hal baru yang harus berinteraksi, seperti misalnya perubahan dari bagian menjadi divisi terus menjadi unit mandiri atau perusahaan maka aturan baku akan menjadi sarana jembatan bagi masing-masing individu maupun kelompok memahami perubahan dan pola kerja yang berubah juga. Karena ini akan menjadi variable yang sulit dan bisa mengakibatkan sikap kompromistis yang mungkin mengurangi kadar profesionalitas. “Ah..nggak enak karena dia baik sama saya” ini adalah salah satu dampak negative dari rapport/kedekatan……………………………

Sekali lagi kita dalam hal ini tidak mencari sisi negative suatu sikap kompromistis akan tetapi sudah bisa pahami bersama bahwa aspek situasi/ kebijakan organisasi, kekuasaan, teknologi akan membuat batasan terhadap keleluasaan pimpinan dalam membuat perubahan atau memberikan reaksi atas suatu masalah. Dengan demikian maka sebuah perusahaan yang mampu menuliskan kebijakannya secara cepat sesuai dengan perkembangannya maka akan memperoleh hasil yang lebih awal dalam upaya mempertahankan perfoma/kinerjanyanya.Dengan mengatahui kekuranga kinerja suatu perusahaan dari rule of the gamu maka kita juga akan dengan mudah mengatasinya. Tetapi banyak juga salah memilih memprioritaskan mana masalah yang penting atau strategis dan mana yang kurang atau masalah teknis/operasional. Kesalahan memilih masalah ini akan mengakibatkan kegagalan pemimpin dalam meningkatkan kinerja unit usahanya.

Mengacu pada penelitian dan teori dari Hackman, Brousseau & Weiss, 1976, Likert, 1967 Mc Grath, 1984, Porter & Lawler, 1968 membatasi pada enam (6) komponen yaitu;

  1. Komitmen tugas, adalah sejauhmana para “pejuang” berkomitmen  mencapai prestasi tertinggi.
  2. Kemampuan dan kejelasan peran, adalah kemampuan untuk memahami tanggungjawab, apa yg harus dan akan dikerjakan serta ketrampilan untuk menyelesaikan tugas.
  3. Organisasi , dengan memilih dan memastikan strategi kinerja yang efektif.
  4. Timwork dan trust, berbagi informasi dan ide dengan saling mempercayai.
  5. Sumber daya dan dukungan, hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertinggi bisnis
  6. Koordinasi eksternal, sinkronisasi aktifitas internal dan eksternal baik dengan klien, maupun joinventure.

Dengan komponen maping diatas yang di implementasikan menjadi rule of the game akan menjadi daya dorong dan daya pacu masing-masing

Kembali pada judul diatas……’ berpacu’ adalah ide yang terjadi dari perubahan yang ada pada perkembangan bisnis saat ini, bahwa masalah semakin hari akan semakin berat dan berbeda. Untuk mengatasinya adalah perlunya peta yang jelas sebuah rule of the game yang di sepakati, tapi pasti dalam implementasi ada negosiasi………juga pada ujungnya. Tapi saya melihat akan lebih mudah bila rumusan rule of the game ada sehingga  persepsi kita pada ukuran akan masalah yang kita hendak perjuangkan menjadi semakin jelas tersolusikan.Kesimpulan saya bahwa dengan adanya rule of the game bukan berarti tidak ada masalah, saya yakin walaupun ada rule of the game masalah tetap ada, tetapi masalah telah bergeser lebih maju. Dan masalahnya tidak hanya itu-itu saja dari dulu kala. wassalam

Under Management By…

Bahasa ini sangat biasa kita baca di decade saat ini, saya mengenal bahasa ini dalam aplikasi bekerja sewaktu di  PT Sari Perdana sebuah PT  yang mengelola usaha restaurant  dari seorang pemilik  yaitu Bu Wiryono, orang jawa yang mendidik putri-putrinya dengan pendidikan barat, Amerika dan Australia. Ada restaurant phinisi yang memiliki 2 cabang, Koi restauran galleri memiliki 3 cabang dan restaurant Sichuan street. Sebagai owner menyerahkan pengelolaan kepada PT Sari Perdana yang di manage putrinya sendiri, saya biasa panggil mbak amel, karena masih single dan nggak mau dipanggil ibu. Saya melihat sebagai pengelola mbak amel cukup professional walaupun terhadap ibu atau keluarga yang makan di restaurant di bawah pengelolaannya tetap disuruh bayar, walaupun dengan bill / bon yang berbeda dengan konsumen pada umumnya. Semua bon/bill of payment itu di Acc oleh mbak Amel baru di serahkan ke akuntansi. Hal ini adalah untuk mencatat seberapa besar pemakaian house use bill oleh pemilik. Seperti di ketahui bahwa bill of payment di restaurant itu ada 3 model yaitu ; bon/bill tamu/konsumen umum,  bon/bill entertainment untuk marketing department dan pimpinan, serta house use bill/bon untuk pemilik atau orang yang di sign oleh pemilik. Saya gabung tahun 1991 dan kemaren ketika saya main di salah satu restaurantnya koi galleri di jalan Mahakam blok M …wow….sangat berbeda dengan restaurant lain karena punya konsep menggabung art and food, …….banyak lukisan, patung, batik dan sebagainya di pajang berganti dan dari mitra yang telah diseleksi…..

Ketika  saya gabung dengan Group yang masih di miliki keluarga Sultan Bolkiah Brunei yaitu di Brunei Airlines di kawasan Jurong Park yang memiliki juga Devisi Food and Beverage, Laudry, House Keeping dan juga Building maintenance, dulunya hanya melayani keluarga kerajaan tapi kemudian juga melayani eksternal dan membentuk PT pengelola usaha yang masing masing merupakan anak usaha dari Brunie Airlines.

Begitu pula ketika saya gabung dengan PT Hotel Prapatan yang memiliki hotel dan restaurant dimana hotelnya di kelolakan ke Hyatt Internasional sedang restaurantnya dikelolakan ke PT Shima Restaurant. Sebagai pemilik pak Nurman Diah putra pak BM Diah (tokoh revolusi 45 ) juga menyewakan kepada pihak lain PT lain yang sejenis untuk mengetahui sejauh mana kemampuan internal PT dan eksternal PT dalam mengelola usaha/bisnis yang sama.

Pada saat di Hilton Internasional Jakarta, saya masih sempat kebagian ilmu di kelola orang asing antara lain Mr Klaussach, Mr Jhon pelling, Mr Klink Hammer, dan Mr Prahasto orang solo/ pribumi pertama di Asia yang mampu menjadi salah satu pimpinan Hilton internasional yang di tempatkan di Indonesia. Ibnu Sutowo, putra pak Ponco Sutowo juga memiliki PT Indo buildco yang merupakan PT yang diserahi pemilik keluarga Sutowo, PT Indobuildco kemudian mempercayakan kepada Hilton Internasional untuk mengelola hotel milik keluarga Sutowo baik yang di Jakarta maupun di Bali.

Setelah gabung dengan Sismadi Group dan menjadi bagian dari PT Edcorpindo, saya banyak bertemu dengan orang yang memiliki usaha yang belum di kelola secara baik ternyata kebanyakan dari mereka bukan minta di kelola oleh PT Edcorpindo tapi mereka malah menginginkan memiliki PT pengelola sendiri seperti PT Edcorpindo. Seperti di yang terjadi dengan Dr H salah satu pemegang saham RS yang ingin memiliki lembaga pendidikan ketika presentasi ybs menginginkan bukan hanya dibuatkan sekolah tinggi kesehatan tapi juga mengharapkan agar ada / memiliki PT pengelola pendidikan sendiri. Pak H D pemilik yayasan di Jakarta timur, pak H I pengembang di Depok. Ternyata semua maunya memiliki PT sendiri.

Ternyata tren saat ini berubah, bahwa sekarang pemilik usaha menginginkan memiliki PT yang mampu mengelola usaha miliknya bukan dikelolakan kepada orang lain. Tren ini tentunya menjadi PR bagi para konsultan yang ada saat ini. Image yang mereka dapat bahwa kalau di konsultankan maka dia hanya dapat uangnya, ilmunya dia tidak kuasainya atau miliki, tapi dengan membuat PT atau memiliki sendiri maka ilmunya dan uangnya bisa dimiliki dan membuat mesin uang sendiri dari PT baru itu……perkembangan yang sangat cepat membuat banyak perubahan yang cepat pula dalam segala bidang. Circle ini akan sangat menguntungkan bagi yang mampu dengan cepat menangkap dan menjadikan sebagai lahan bisnis baru. Memang benar jaman sekarang adalah jaman dimana pemenang nya adalah mereka yang mampu memperoleh informasi pertama mengolah dan menyajikan dengan racikan yang sempurna. Tapi juga tidak sedikit yang gagal karena kembali lagi dalam usaha ada bahasa prof Johanes Semestakung, apakah kita mampu bersinergi dengan alam semesta ? maka kalau kita mampu maka sukses akan kita jemput…………laksana pangeran menjemput sang putri yang selalu dan pasti di-iringi dengan kebesaran dan gemerlap cahaya kerajaan.

 

Wassalam,

Wahyu Wismanto Hadi, SE. MM

Fear Factor

Dalam perjalanan hidup ini ada dan ditakdirkan bahwa kita semua memiliki rasa takut, entah takut mati mendadak, takut kehilangan harta benda, takut tidak punya atau hilang jabatan, takut kehilangan yang dikasihi baik anak atau istri, takut kehilangan anggota badan kita atau sakit, dan masih banyak rasa takut lain yang membelenggu kita. Ketidaknyamanan yang sering kita alami membuat kita menjadi takut kehilangan, makanya ketika perubahan datang maka akan dipastikan banyak orang yang lebih bersikap menolak atau minimal wait and see. Memang itulah rasa yang alamiah yang di miliki setiap insan di dunia ini. Karena semua orang siapa sih yang mau susah, siapa sih orang yang mau repot setelah menikmati kenyamanan setiap harinya….?

Ada sebuah cerita dimana sebagian orang yang menganggap ketakutan sebagai ancaman bagi dirinya, sehingga dia akan bersusah payah untuk menyingkirkan, menyiapkan strategi dan bermacam cara agar dia bertahan. Makanya banyak pejabat yang tidak mau mundur karena itu bukan solusi terbaik katanya kayak kisruh di persepakbolaan nasional kita, ada lagi yang melakukan segala cara agar terus awet muda misalnya penyanyi dengan julukan king of the pop dunia, ada yang kerja siang malam agar tidak susah hidupnya. Dan masih banyak lagi yang menganggap ketakutan sebagai ancaman hidupnya.

Sebaliknya ada yang menganggap ketakutan adalah bagian dari hidup yang harus di jalani di hadapi dengan teteg, teguh dan ulet dengan demikian akan mendapatkan hikmah yang baik dalam hidup dan kehidupan kita. Inspirasi dari acara live fear factor di televise contohnya. Peserta fear factor di uji nyalinya untuk menghadapi ketakutan yang dimana peserta yang kuat menghadapi ketakutan akan mendapat hadiah $ 50.000 US.disitu jelas tergambar yang gamang dengan ketakutan dia akan tersingkir dan yang tegas mengelola ketakutannya dia menjadi pemenangnya.

Dengan kita memanage ketakutan yang wajar di diri kita masing-masing maka akan menghasilkan energy positif yang baik dalam andrenalin kita. Kalau kita mampu mengelola rasa takut dalam diri kita secara tegas, melalui banyak cara misalnya melakukan repetitive magic words, kalau di kalangan umat muslim dengan berdzikir melalui asmaul husna maka akan terkelola secara tegas. Ketakutan itu akan berubah menjadi kenikmatan setiap harinya. Bukan pada ketakutan yang membuat menjadi stress, yang merugikan diri sendiri. Apabila kenikmatan itu bisa kita raih maka kebahagian akan menghampiri tiap insan yang siap mengelola ketakutan secara tegas.

Kebahagiaan tidak datang dari luar,kalau kita mau bahagia maka kita harus selalu memiliki ketegasan untuk bahagia. Karena bahagia itu tumbuh di dalam hati kita semua, yang tumbuh dan menjadi bibit dari rasa syukur kita sehari-hari dan kelak akan berkembang dan berdaun rimbun serta berbuah nan lebat. Karena sekali lagi ketegasan untuk memilih kebaikan sebagai jalan hidup adalah ketegasan kita dalam mengelola rasa takut.

Menjadikan dunia baru bagi kita semua dengan ketegasan kita dalam mengelola ketakutan seperti di Fear Factor acara live show di televise. Dengan demikian mudah-mudahan banyak dari sahabat kita mau dan menerima setiap ketakutan dan tegas mengelolanya. Sehingga kita akan menjadi manusia baru yang tetap memiliki rasa takut,….sekali lagi kita akan tetap menjadi manusia yang memiliki rasa takut dengan maksud agar kita tidak sembrono, tidak gegabah atau meremehkan masalah dalam melangkah, akan tetapi kita semua akan menjadi manusia yang tetap, teteg, teguh dan ulet dalam menjalankan ketegasan kita terhadap beberapa keputusan yang kita buat dan terkadang juga yang membuat kita ketakutan setengah mati.

wasalam

Kacang dan Kulitnya..

Judul ini di latar belakangi penulis ketika asyik macet di toll jagorawi sambil makan kacang merk G…….. Ternyata kacang tersebut sudah tidak bersama kulitnya, tapi ada juga kacang merk G atau merk lain seperti D……..K……yang juga dijual dengan kulitnya. Tetapi yang membuat saya menjadi tersenyum sendiri adalah adalah pepatah jawa yang berbunyi “Kacang Ora Ninggalake Lanjaran”….kata istri saya yang orang sunda ……”pamali” ………..Tapi  saat ini oleh Produsen kacang  pameo tersebut di patahkan bahwa kacang juga laku dan laris di jual tanpa kulit/lanjaran………….. kalau kita mampu membuat/meraciknya dengan lezat maka seperti kacang bali kalo kita melancong ke bali pasti beli kacang bali yang dijual tidak dengan kulitnya…………..

Cerita diatas adalah sebuah gagasan dari sebuah inovasi, bahwa gagasan yang baik adalah gagasan yang tidak tersembunyi gagasan yang Nampak di depan mata kita, bahkan kadang dianggap oleh sebagian besar orang sebagai hal yang sepele. Padahal tugas kita manajemen seharusnya memperhatikan hal yang  nyata tapi tidak kasat mata tersebut untuk dapat segera di realisasikan menjadi ide nyata kemudian menjadi produk riil yang mampu dijual.

Dengan membuat PT pengelola usaha Sismadi Group pada saat saat ini sebenarnya sedang melakukan inovasi, menurut saya tentunya inovasi selalu ada resiko didalamnya. Langkah berikutnya tentunya adalah bagaimana mendorong PT pengelola ini untuk hidup berdampingan dengan resiko-resiko yang ada di dalamnya. Tentunya kekhawatirang akan ada kesalahan pasti ada di tiap diri kita akan tetapi dengan memahami dan menciptakan lingkungan yang selalu bersahabat dengan resiko akan juga memudahkan bagi kita semua tidak dengan cepat memencet tombol “panic button”. Karena keberhasilan adalah sisi lain dari sebuah kegagalan keduanya adalah dua mata keping logam yang di selimuti alam, barang siapa yang mampu bersinergi dengan alam maka sang bijak alam semesta akan mendukung ke sisi kanan dan sebaliknya bila kita tidak mampu bersinergi maka sang bijak memiliki system yang medorong ke sebelah kiri atau kegagalan.

Para innovator banyak di sekeliling kita, tapi hanya sedikit yang benar benar mampu menyerap dan bersinergis dengan alam. Jaman yang penuh dengan arus informasi membuat banyak orang yang cepat menimbunnya tapi ada juga ada yang cepat menyerap dan menyebarkannya. Bila kita terlalu banyak menimbun informasi tanpa menyebarkan karena ketakutan kita sendiri maka kita akan tidak mampu meraih keberhasilan dengan alam semesta. Begitu banyak pola pikir pada orang-orang kita yang menimbun informasi dengan alasan kalau di ketahui Kompetitor maka akan menjadi masalah. Ini adalah model persaingan yang sudah membabi buta. Padahal dengan pola saat ini ada istilah –Koopetisi– gabungan kerjasama dan kompetisi/persaingan adalah jaman dimana kita memperlihatkan kapasitas diri kita sebagai manusia yang hidup di jaman serba terbuka dan terus deras mengalir informasi baru yang seharusnya pula cepat diserap dan di jadikan gagasan baru untuk usaha kita agar terus lestari dan berkembang.

Sekali lagi menurut saya bahwa inovasi pasti berhubungan dengan resiko-resiko, seorang manager yang memiliki keberanian untuk  mengambil resiko adalah sebenarnya kalau ditanya mereka juga sedang menghadapi kekhawatiran akan sebuah ketakutan yang besar akan kegagalan. Akan tetapi mereka para manager yang berani ambil resiko itu mampu mengelola rasa takutnya menjadi suatu energy yang mengalahkan sensasi gelora negative. Kata Vince Lombardi—-” kalau Kamu tidak mampu menerima kegagalan maka kamu tidak akan bisa mencapai keberhasilan”—-wasalam